Pages

Friday 24 June 2011

Kopi di Dili


Saat ini saya sedang di Dili. Kopi di sini banyak yang murni dan bahkan ada yang jual masih belum digiling. Aromanya tidak sekuat kopi Malang, tapi rasanya cukup mantap. Sayangnya kebiasaan saya membual latte pagi hari tidak bisa terpenuhi di sini karena tidak ada stock susu kotak di seluruh Dili. Entah sampai kapan.

Sebelumnya saya tinggal di sebuah guest house dengan dapur sederhana yang memilik pemanas air. Tapi sayang, kopi gratis tiap pagi yang disuguhkan terlalu instan dan kurang cocok di lidah. Saya pikir adiktif pada kopi tidak tepat bagi saya. Saya cuma adiktif dengan rasa dan aroma kopi saja. Jika tidak cocok, saya tidak pernah memaksakan minum kopi. Dari pada merubah mood seharian..

Sekarang saya tinggal di rumah normal berdapur dan tentu saja ber-cafetera mokka pot. Legipait juga menyuguhkan kopi yang dibuat dengan mokka pot. Teknik ini berasal dari Italia. Hasilnya, kopi espresso yang dimasak di atas kompor biasa ini tidak jauh beda dengan yang dibuat dengan mesin kopi. Aroma dari espresso memang tidak begitu kuat, tapi rasa pahitnya bisa dijamin "ngeplak" dan serentak menghilangkan kantuk. Lega rasanya bisa masak kopi enak setiap pagi dan tidak membuat perut melilit. (ditulis oleh: Nova Ruth)

2 comments: